BANTENRAYA.COM – Perkembangan teknologi kini membuat tren bisnis proyektor atau biasa masyarakat kenal dengan infokus, mulai tergerus dengan adanya videotron dan smart TV.
Konsep dan teknologi yang dihadirkan videotron dan smart TV ternyata lebih diminati dalam event pertemuan.
Owner Otong Proyektor Syaidi mengatakan, saat ini beberapa instansi seperti hotel, universitas, dan perkantoran mulai beralih menggunakan produk yang lebih canggih dan mudah dioperasikan.
Baca Juga: Banten Masih Kekurangan 48.316 Hewan Kurban, Potensi Perputaran Uang Tembus Rp402 Miliar
“Buat ke depan saya melihat proyektor ini akan ada kemunduran, sekarang konsumen lebih suka yang praktis,” ujar Otong sapaan akrabnya kepada Bantenraya.com, di Jalan KH Abdul Fatah Hasan dekat Taspen Serang, Cipare, Kota Serang, Kamis 15 Mei 2025.
“Seperti TV besar, yang jelas empat sampai lima tahun kedepan proyektor ini sudah tidak lagi digunakan karena teknologi tidak bisa dibendung,” katanya.
Ia menuturkan, dilihat dari sisi sewa proyektor saat ini dalam sebulan sudah jarang masyarakat atau konsumen yang melakukan sewa, hampir tidak ada sama sekali.
“Jarang banget sih kalau sewa, karena mungkin kondisi ekonomi saat ini juga sedang lesu yah, jadi yang biasanya sewa untuk menonton bola ramai-ramai tidak ada,” imbuhnya.
Meski demikian, dari sisi layanan purna jual Otong fokus terhadap servis proyektor, dalam sehari dirinya menerima sebanyak 5-10 proyektor yang diperbaiki.
“Dibandingkan jualan sama servis masih dominasi servis, kalau dari sisi stok ketersediaan produk semua lengkap dan tersedia namun minim dari sisi permintaan,” jelas Otong.
Baca Juga: Long Weekend Waisak, 80 Ribu Wisatawan Serbu Pantai Anyer-Cinangka
Teknisi Otong Proyektor Khairul Gunawan menambahkan, saat ini sudah mulai ada permintaan dari konsumen yang menginginkan peralihan kepada penggunaan video tron dan smart TV.
“Seperti di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, mereka sudah pakai TV dalam agenda belajar yang besar ukuran 50 inch. Meski belum banyak tapi mulai ada permintaan ke aran sana,” cakapnya.
Pihaknya juga harus bertranformasi mengikuti perkembangan zaman dengan mulai mempelajari teknik perbaikan video tron maupun smart TV.
Baca Juga: 6 Cara Hilangkan Bau Badan dengan Ampuh, Gak Minder Lagi Nempel ke Pasangan
“Ya kita kan harus mengikuti tren zaman, jadi saya juga harus mulai belajar lagi,” tuturnya.
“Karena untuk biaya perbaikan proyektor misalnya yang rata-rata 5-10 unit itu, mayoritas kerusakan di lampu biayanya Rp500-800 ribu, kalau bisa mengikuti tren masih bisa terus survive,” kata Khoirul. ***



















