BANTENRAYA.COM -- pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada tahun 2022 tumbuh 5,03 persen.
Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,31 persen.
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Banten Awang Pramila mengatakan, ekonomi Banten pada tahun 2022 tumbuh 5,03 persen dibandingkan tahun 2021.
Baca Juga: Profil Frank Hoogerbeets, Seorang Peneliti Viral yang Ramalkan Gempa Turki di Lokasi yang Tepat
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada transportasi dan pergudangan yang mencapai 26,68 persen. Disusul kemudian penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,09 persen dan pengadaan listrik dan gas sebesar 7,43 persen.
“Secara kumulatif atau disebutnya pertumbuhan tahunan, tumbuh 5,03 itu sudah mulai memasuki pertumbuhan polanya Banten. Dari 2014 biasanya tumbuh di atas 5 persen dan ini 5,03 persen. Walaupun dibandingkan nasional dan Jawa itu masih ada selisihnya, yaitu Nasional 5,31 persen dan Pulau Jawa termasuk Banten di dalamnya 5,31 persen,” kata Awang Pramilia.
Awang mengatakan, beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi atau share besar terhadap perekonomian Banten di antaranya adalah sektor industri pengolahan sebesar 3,60 persen, perdagangan besar dan eceran seperti reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 3,95 persen, konstruksi sebesar 4,83 persen, real estat sebesar 4,40 persen, dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 4,21 persen.
Baca Juga: Diduga Anis Baswedan Memiliki Utang Capai Rp50 Miliar, Kini Para Pendukungnya Open Donasi
Sementara itu, bila melihat ekonomi Banten triwulan IV tahun 2022 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,03 persen.
Lapangan usaha yang tumbuh sangat tinggi adalah transportasi dan pergudangan sebesar 23,05 persen, jasa lainnya sebesar 9,82 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,68 persen.
Sementara beberapa lapangan usaha yang memiliki share besar terhadap perekonomian Banten pada periode ini antara lain adalah industri pengolahan sebesar 1,60 persen, perdagangan besar dan eceran seperti reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 4,70 persen, konstruksi sebesar 0,88 persen, dan real estat sebesar 3,00 persen.
Dilihat dari kontribusi ekonomi terhadap perekonomian nasional, Provinsi Banten menyumbang 7,00 persen di bawah DKI Jakarta yang menyumbang 29,64 persen, Jawa Barat 22,40 persen, Jawa Tengah 14,43 persen, dan Jawa Timur 24,99 persen.
Provinsi Banten hanya berada di atas Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyumbangkan 1,55 persen.
Sementara itu dari sisi pengeluaran, kata Awang, komponen total net ekspor mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,87 persen. ***
Artikel Terkait
Jaga Ketahanan Ekonomi Domestik Hadapi Perlambatan Ekonomi Global
Desakan Ekonomi Seorang Ayah Kandung Tega Memotong Kelamin Anak Sendiri, Begini Kronologinya
Jaga Daya Beli Masyarakat Jadi Salah Satu Langkah Mitigasi Resiko Ekonomi 2023
Cegah Kerawanan Pangan, Kesbangpol Pandeglang Gelar Diseminasi Ketahanan Ekonomi
Optimalkan Elektabilitas, Golkar Terus Ungkap Peran Besar Airlangga dalam Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
Gembira Penerapan PPKM Dicabut, Sekda Sebut Jadi Penyebab Ekonomi Lebak Mandeg
31 Pasutri di Cilegon Jalani Isbat Nikah, Faktor Ekonomi dan Hamil Duluan Jadi Penyebab
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Diprediksi Melambat, Ini Penyebabnya
Pemprov Banten Dukung Gernas BBI untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Akibat Resesi Ekonomi Dunia, Perusahan JD.ID Resmi Tutup Total