• Kamis, 21 September 2023

Minta Pemkot Serang Belikan Tanah, Warga Korban Banjir: Nanti Kita Bayar Nyicil

- Kamis, 3 Maret 2022 | 16:00 WIB
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto didampingi Walikota Serang Syafrudin menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Lingkungan Karang Sambung, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis 3 Maret 2022. Warga meminta Pemkot Serang membelikan tanah untuk dan mereka akan bayar dengan cara nyicil. (Harir Baldan/Bantenraya.com)
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto didampingi Walikota Serang Syafrudin menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Lingkungan Karang Sambung, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis 3 Maret 2022. Warga meminta Pemkot Serang membelikan tanah untuk dan mereka akan bayar dengan cara nyicil. (Harir Baldan/Bantenraya.com)

BANTENRAYA.COM - Warga korban banjir di Lingkungan Karang Sambung, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, meminta Pemkot Serang belikan tanah untuk mereka.

Sebab, rumah yang ditempati sekarang oleh ratusan warga Lingkungan Karang Sambung yang jadi korban banjir berdiri di atas lahan milik PJKA.

Permintaan itu terungkap saat Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto didampingi Walikota Serang Syafrudin meninjau sekaligus memberikan bantuan kepada korban banjir, Kamis 3 Maret 2022.

Baca Juga: Sejarah Bunga Matahari Jadi Simbol Perlawanan Ukraina, Berawal dari Keberanian Seorang Wanita ke Tentara Rusia

Warga Lingkungan Karang Sambung Ami berharap, Pemkot Serang bisa menyediakan lahan kosong atau rumah yang nantinya dibayar secara mencicil oleh seluruh warga.

"Kita tinggal di sini milik PJKA. Makanya kita minta pemerintah belikan tanah nanti kita bayar nyicil ke pemerintah," katanya.

Ami bersedia membeli tanah yang disediakan Pemkot Serang asal dengan cara mencicil.

Baca Juga: Sejarah Bunga Matahari Jadi Simbol Perlawanan Ukraina, Berawal dari Keberanian Seorang Wanita ke Tentara Rusia

"Kalau kita mah asal terjangkau saja. Yang penting waktunya lama asal kebayar," ucap dia.

Ami mengungkapkan, mayoritas warga di Lingkungan Karang Sambung berprofesi sebagai buruh di pabrik kayu.

"Kita kerja di pabrik kayu. Kalau kayunya lagi nggak ada kita gak kerja ya nggak dapet uang. Upahnya sehari Rp90-80 ribu itu kotor satu hari," sebutnya.

Baca Juga: Ralf Rangnick Bakal Tendang Ronaldo, Penyerang Mahal Napoli Jadi Incaran Manchester United

Ia mengaku, penghasilan Rp80-90 ribu sehari tidak cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya.

Akan tetapi, dirinya siap bila Pemkot Serang mau membelikan tanah untuk warga Lingkungan Karang Sambung.

"Cukup nggak cukup ya dicukupin. Ya kalau kita mah asal terjangkau saja. Yang penting waktunya lama asal kebayar," ujar wanita yang mengaku sudah tinggal 35 tahun di Karang Sambung.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ada Tower Siluman di Atas Aset Pemkot Serang

Jumat, 17 Februari 2023 | 13:01 WIB
X