BANTENRAYA.COM - Pemprov Banten hingga kini masih terus mendalami dugaan kebocoran data guru aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Tangerang.
Dari pantauan mereka, untuk saat ini tingkat bahaya atau dampak dari kejadian dugaan kebocoran data tersebut masih minim.
Seperti diketahui, data guru ASN di Kabupaten Tangerang diduga terjadi kebocoran data guru di internet.
Baca Juga: Dekorinsih Backdrop Cilegon saat menerima pesanan acara tasyakuran akikahan
Bahkan, dokumen berformat digital yang berisi data pribadi itu dapat diunduh secara bebas.
Penelusuran Bantenraya.com, data tersebut bisa diunggah di tautan v**.*/documents/format-data-pembuatan-rekening-pdf-*****1.
Terdapat 815 nama yang diduga guru di Kabupaten Tangerang, di antaranya dari SMKN 5 Kabupaten Tangerang dan SMKN 10 Kabupaten Tangerang.
Data yang ditampilkan pun sangat lengkap, mulai dari nama, alamat, nama ibu kandung, nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon dan rekening bank setiap guru.
Di bagian atas dokumen dengan format PDF 62 halaman ini tertera keterangan ‘Format Pembuatan Rekening Kolektif’.
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan, kebocoran data merupakan hal yang biasa terjadi meski demikian hal itu akan terus diperbaiki.
Baca Juga: Kuota PTM di Banten Masih Dibatasi 50 Persen
“Ya biasa bocor-bocor begitu ada saja. Tapi kan sedang diperbaiki sekarang. Nama guru dan telepon saja kan?,” ujarnya kepada awak media di Rumah Dinas Gubernur Banten, Kota Serang, Selasa 9 NOvember 2021.
Mantan Walikota Tangerang itu menuturkan, dari pantauannya untuk saat ini risiko dari dugaan kebocoran data guru ASN itu masih minim.
Saat ini Pemprov Banten dan Polda Banten terus mendalami hal tersebut.
Artikel Terkait
Soal Kebocoran Data Guru di Kabupaten Tangerang Guru Diteror, Dindikbud Lapor ke Polda
Dugaan Kebocoran Data Guru, Dindikbud Banten Lapor ke Polda
Terduga Penyebar Data Guru di Kabupaten Tangerang Operator Sekolah, Polda Banten Masih Lakukan Pemeriksaan
Data Guru Bocor, Ombudsman Banten Nilai Dindikbud Banten Tidak Kompeten