BANTENRAYA.COM - Wakapolres Cilegon Kompol Mirodin memastikan jika Eko Saputro (35), orang yang membuat kegaduhan saat salat magrib berjamaah di Masjid Nurul Ikhlas Kota Cilegon mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut berdasarkan keterangan orangtua dan dokumen medis jika Eko tengah melakukan perawatan gangguan jiwa.
“Setelah diinterogasi dan dibawa ke Polsek Cilegon, benar yang bersangkutan berdasarkan keterangan keluarga dan dokter mengatakan saudara E mengalami gangguan jiwa, dan sudah melakukan perawatan di rumah sakit. Nantinya orang tua akan membawa akan kontrol lagi dan dilanjutkan membawa E ke kampung halaman di Wonosobo,” katanya kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).
Mirodin memastikan jika tidak ada penyerangan terhadap jemaah dan imam masjid. Eko hanya melakukan penyetopan salat karena menilai imam dan jamaah tidak benar melakukan salat. Hal itu juga berdasarkan keterangan jika Eko tidak membawa senjata tajam dan hanya memakai celana dalam.
“Kronoligis terjadi saat salat magrib berjamaah di Masjid Nurul Ikhlas Senin 6 September, saudara E masuk dan menerobos jamaah. Eko menghentikan salat dengan mengucapkan setop salat kalian tidak sah,” paparnya.
Sementara itu orangtua Eko, Suryati mengungkapkan, Eko sudah mengalami gangguan jiwa sejak Juli 2021. Eko juga sudah satu bulan menjalani perawatan atau penyembuhan. Sebenarnya, papar Suryati, Eko merupakan pendiam dan tidak pernah melakukan hal yang diluar kendali bahkan sampai mengamuk dan masuk kedalam masjid.
Baca Juga: Penduduk Kota Serang Bertambah, Segini Jumlahnya
“Sakitnya sudah sejak habis lebaran Idul Adha, habis makan daging pingsan dan kejang-kejang. Dari situ mulai sakit. Ini sedang berobat,” jelasnya.
Sebelumnya, Eko Saputro, warga Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Cilegon diduga melakukan penyerangan kepada imam Masjid Nurul Ikhlas Ustadz Idris. Eko berteriak “Siapa orang yang muslim lawan saya dan berapa banyak sini maju lawan saya".