BANTENRAYA.COM – Minat masyarakat Banten terhadap layanan perpustakaan tercatat masih cukup tinggi. Sejak Januari hingga 24 November 2025 lalu, jumlah kunjungan langsung di Perpustakaan Daerah Provinsi Banten mencapai 67.622 pengunjung. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menilai pemerataan akses literasi masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama keterbatasan jangkauan layanan.
Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten, Usman Asshidqqi Qohara, yang menyampaikannjika antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah anggota perpustakaan yang mencapai 71.963 orang. Meski era digital berkembang pesat, menurutnya perpustakaan fisik tetap menjadi rujukan publik untuk mendapatkan sumber bacaan, fasilitas belajar, dan layanan literasi lainnya.
“Dari jumlah anggota perpustakaan yang tercatat sebanyak 71.963 anggota, kunjungan langsung hingga 24 November ada 67.622 pengunjung,” ujarnya, Minggu (7/12/2025).
Usman menjelaskan bahwa, literasi seharusnya tidak dipahami sebatas aktivitas membaca dan kearsipan. Literasi, katanya, berkaitan erat dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Selama ini banyak yang memahami literasi hanya soal perpustakaan. Padahal literasi juga soal kesejahteraan. Karena itu, program kita tidak hanya pada baca tulis, tetapi literasi untuk hidup yang lebih baik dan inklusif,” jelas Usman.
BACA JUGA : Banyak Bacaan Baru, Perpustakaan Saidjah Adinda Lebak Tambah 150 Judul Buku Baru
Usman menerangkan, selain kunjungan langsung, transformasi layanan digital juga mulai menunjukkan hasil positif. Melalui platform digital Banten Satu Pustaka (Batupusaka) yang dioperasikan sejak Januari 2023, tercatat sudah 82.865 kunjungan dari masyarakat yang mengakses bahan bacaan secara daring.
Namun demikian, kata Usman, Pemprov Banten belum sepenuhnya mampu menjangkau seluruh wilayah. Tantangan terbesar berada pada keterbatasan anggaran dan akses masyarakat di daerah yang jauh dari pusat layanan.
“Kami terus memperluas layanan seperti pustaka bergerak, mobil pintar, layanan arsip keliling hingga peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat dan Tingkat Kegemaran Membaca. Tapi kami juga mengalami kesulitan menjangkau seluruh Banten, itu masih tantangan,” jelasnya.
Sepanjang tahun ini, lanjut Usman, Mobil Pintar sudah beroperasi hingg mencapai 72 titik layanan dengan total 3.914 pengunjung. Adapun, pengunjung layanan khusus lain meliputi 6.620 pengguna fasilitas audio visual dan 4.755 pengunjung ruang anak.
Ke depan, Usman mengatakan jika DPK Banten akan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Usman menyebut, sinergi lintas daerah menjadi kunci dalam meningkatkan angka literasi sekaligus memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.
BACA JUGA : Perpustakaan Unsera Dorong Literasi bagi Mahasiswa Tingkat Akhir
“Kami memiliki Forum Perpustakaan Umum Indonesia. Saya ingin kita bersinergi dengan kabupaten/kota untuk meningkatkan angka literasi. Jadi saling bekerja sama,” tandasnya. (***)















