BANTENRAYA.COM – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kota Cilegon Dendi Rudiatna membantah pengerjaan perbaikan proyek drainase dan jalan di Lingkungan Rokal, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang terbengkalai karena alasan pemborong kabur.
Namun, proyek tersebut dihentikan karena adanya kondisi saluran yang banjir dan dipenuhi air karena hujan, sehingga tidak bisa dilaksanakan.
Pantauan Banten Raya di lokasi, kondisi drainase atau gorong-gorong yang memotong jalan tersebut kini telah dilakukan pembongkaran.
BACA JUGA: BGN Provinsi Banten Klaim Anggaran Operasional Dapur MBG Sudah Mulai Cair
Sejumlah material yang ada menutupi sebagian bahu jalan, sehingga mengganggu pengguna jalan.
Hanya terdapat satu jembatan kecil dari papan yang terpasang di atas drainase untuk memfasilitasi kendaraan roda dua alias motor saja.
Di plang proyek disebutkan anggaran pengerjaan diri yakni sebesar Rp91 juta dari APBD Kota Cilegon dengan 30 hari waktu pelaksanaan.
Dendi menjelaskan, proyek tersebut masih dalam proses pengerjaan dan hanya tinggal 10 meter lagi saja. Pekerjaan dihentikan karena adanya saluran yang banjir karena air.
“Pekerjaan sedang diselesaikan tinggal 10 meter lagi, saat ini terkendala banjir hujan saluran penuh. Sudah dikeringkan dan bisa dipasang” katanya, Rabu (12/11).
Dendi menyatakan, pihaknya juga membantah adanya kondisi kecelakaan yang sering terjadi di lokasi tersebut. Hal itu, karena RT setempat sudah menyampaikan kondisi sebenarnya.
“Kalau kendaraan yang jatuh tidak ada berdasarkan pemberong dan pak RT,” ucapnya.
Dendi menyampaikan, kondisi rambu atau tanda jalan tengah dilakukan pekerjaan juga sudah terpasang. Namun, menurut laporan ada pihak yang sengaja merusaknya.
“Police line dicopot orang lagi, ada yang iseng,” ujarnya.
Sementara itu, beredar video di masyarakat jika kondisi jalan tersebut dikeluhkan Sebagian warga. Bahkan, warga menilai jika pembangunan membuat kondisi warga mengeluh, terutama material yang menumpuk menutupi sebagian bahu jalan.
“Banyak yang jatuh disini,ini tidak dilanjutkan. ini sampai material pasir juga mengganggu pengguna jalan,” papar warga yang enggan mengungkap identitasnya mengirimkan video kondisi jalan ke redaksi Banten Raya. ***

















