BANTENRAYA.COM – Komnas Perlindungan Anak atau Komnas PA Provinsi Banten menemukan fakta baru berkaitan dengan kasus penamparan siswa oleh Kepala SMAN Cimarga, Kabupaten Lebak, karena merokok di sekolah.
Temuan Komnas PA Banten mematahkan sejumlah asumsi yang selama ini berkembang di publik tentang kasus penamparan itu dan pemicu para pelajar mogok sekolah.
Ketua Komnas PA Banten Hendry Gunawan mengungkapkan, beberapa waktu lalu usai viralnya kasus penamparan siswa oleh kepala sekolah tersebut dia dan beberapa pengurus langsung mendatangi SMAN Cimarga.
Kedatangan dirinya adalah untuk menggali apa yang sebenarnya terjadi dari sumber pertama, terutama dalam kasus penamparan dan mogok sekolah yang dilakukan ratusan siswa.
Dia pun menggali keterangan dari sejumlah siswa yang terlibat dalam aksi mogok belajar dan juga menggali keterangan dari kepala sekolah langsung.
BACA JUGA : Bro Ron Unggah Video Kepala SMAN 1 Cimarga Ngamuk, Dini Pitria Tetap Banjir Dukungan
“Terkait mogok belajar itu menurut siswa bukan karena mereka mendukung korban yang merokok,” kata Hendry, Minggu (2/11/2025).
Para siswa itu, kata Hendry, mogok masuk sekolah bukan karena menunjukkan aksi solidaritas atas rekan mereka yang kena tampar oleh kepala sekolah.
Komnas PA Temukan Fakta Sebenarnya
Mereka sudah sejak lama tidak suka dengan perilaku kepala sekolah yang disebut tempramen, cepat marah dan meledak-ledak ketika marah.
Karena perilaku tak terkontrol kepala sekolah itu menyebabkan siswa banyak yang tidak suka kepadanya.
Sehingga kasus viralnya penamparan siswa karena merokok menjadi pemicu untuk mengekspresikan kekesalan para siswa terhadap kepala sekolah tersebut.
BACA JUGA : SMAN 1 Cimarga Kedatangan Komnas PA Lebak dan Banten, Hadirkan Suasana yang Ceria
Hendry juga menemukan fakta tidak hanya siswa yang tidak suka dengan perilaku kepala sekolah melainkan juga sejumlah guru.
Sebab perilaku menghukum atau memarah-marahi di depan orang banyak tidak hanya dilami siswa melainkan juga guru.
“Bahkan ada guru yang dihukum lari keliling lapangan,” katanya.
Sementara kepala sekolah yang dicoba dikonfirmasi dan dikonfrontasi oleh Hendry terkait tuduhan-tuduhan yang disampaikan siswa dan sejumlah guru, Kepala SMAN Cimarga kerap menghindar dan mengalihkan pembicaraan. (***)
















