BANTENRAYA.COM – Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Lebak, Budi Santoso memintai agar perusahaan atau Human Resources Department atau HRD profesional menanggapi kasus yang sempat bergulir di SMA Negeri 1 Cimarga.
Dalam hal ini, dirinya menyoroti cibiran warganet yang meminta agar HRD di seluruh perusahaan agar mem-blacklist alumni SMAN 1 Cimarga pasca melakukan mogok sekolah.
Budi percaya aksi mogok sekolah itu bukan keinginan semua anak sehingga anak-anak harus diselamatkan.
“Harus dewasa semua melihat persoalan ini. Harus profesional lah, kan mau kerja bisa di tes,” kata Budi, Minggu 19 Oktober 2025.
Budi juga mengingatkan bahwa kasus ini sudah sepenuhnya selesai.
BACA JUGA: Kasus SMAN 1 Cimarga Pengaruhi Kepercayaan Industri Terhadap Angkatan Kerja Lebak
Oleh karena itu, dia meminta kepada semua pihak agar tidak saling menyalahkan satu sama lain.
“Melihat kasus ini harus secara holistik. Mungkin siswa ini ada masalah lain kan, dan juga banyak mungkin yang ikut-ikutan,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bendahara APINDO Lebak, Ace Sumiarsa Ali memastikan bahwa perusahaan di Kabupaten Lebak tidak ada yang secara resmi mengeluarkan statement tersebut, apalagi secara terbuka.
Ace juga meminta agar keputusan penerimaan atau tidaknya calon tenaga kerja alumni SMAN 1 Cimarga ke perusahaan di Lebak agar menjadi penilaian internal perusahaan saja. Hal itu untuk menjaga kondusifitas iklim industri di Kabupaten Lebak.
“Tidak ada perusahaan yang berstatement. Tapi ya silahkan saja kalau jadi penilaian, asal tidak dijadikan konsumsi publik. Cukup perusahaan saja yang tahu,” tandasnya.***
















