BANTENRAYA.COM – Setelah berakhirnya konflik di SMAN 1 Cimarga, kini warganet menyerbu guru yang diduga provokator.
Namanya adalah Novi Ika Susanti, seorang guru Bahasa Inggris di SMAN 1 Cimarga yang sempat memberikan keterangan kepada media saat aksi mogok sekolah berjalan.
Novi memberikan keterangan kepada wartawan terkait sikap Kepala SMAN 1, Cimarga Dini Pitria, yang menurutnya sebagai sosok yang tempramen.
BACA JUGA: Tok! Gubernur Banten Tegaskan Truk Tambang Wajib Lewat Tol dan Ada Jam Operasionalnya
Seperti yang diketahui, aksi mogok di salah satu sekolah di Kabupaten Lebak itu pertama kali terjadi setelah adanya kabar Dini Pitria menampar siswanya diduga akibat terciduk merokok.
Bahkan di gerbang sekolah terdapat spanduk yang bertuliskan “KAMI TIDAK AKAN SEKOLAH SEBELUM KEPSEK DILENGSERKAN.”
SMAN 1 Cimarga saat itu langsung menjadi perhatian media, para wartawan berbondong-bondong datang ke sana.
BACA JUGA: Hasil Pertandingan Bola 18-19 Oktober 2025, Persija Jakarta Berhasil Gulung Tuan Rumah
Penjelasan Guru SMAN 1 Cimarga, Novi Ika Susanti
Saat itu Novi Ika Susanti yang diberi kesempatan untuk angkat suara terkiat konflik di sana. Instagram @ahmadaf7548
Dalam penjelasannya, Novi mengungkapkan jika Dini adalah sosok yang tempramen atau mudah marah hingga meluap-luap.
“Ibu kepala memang baru pertama jadi kepala sekolah di sini ya, memang kalau melihat dari sifatnya yang tadi dijelaskan ya, memang agak tempramen ya,” katanya.
BACA JUGA: Kesempatan Terbuka! Lowongan Kerja Lion Group Penempatan Sulawesi Utara, Segera Apply
“Sering marah ya, jadi marahnya itu sering meluap-luap, tapi kalau main tangan main pukul memang baru sekarang, baru kemarin,” tambah Novi.
Belum cukup, dirinya juga mengungkapkan dengan perilaku tersebut banyak yang merasa kecewa dengan Dini yang sudah kurang lebih memimpin SMAN 1 Cimarga.
“Juga memang banyak yang kecewa juga dengan perilaku, bapak bisa lihat di video anak-anak yang beredar, kata anak-anak ibu ini bukan sekali dua kali, kalau memang dari bicara nada tinggi itu bukan sekali dua kali,” jelasnya.
BACA JUGA: Kampus Baru Institut Kemandirian Nusantara Hadir di Pandeglang, Transformasi STIA Banten
“Sebetulnya kita tidak membenarkan siswa yang merokok dan kita bertahun-tahun di sini siswa yang merokok ditindak pak, ada aturannya ada hukumannya, tapi tidak harus seperti kemarin,” tukasnya.
Cuplikan wawancara Novi dengan wartawan pun viral di berbagai media sosial dan bahkan mendapatkan cibiran dari sebagian warganet.
Warganet menilai apa yang dikatakan Novi sungguh tidak etis, mengingat dirinya dan Dini berada dalam satuan tugas yang sama.
BACA JUGA: Camat Ungkap Limbah Medis di Walantaka Berasal dari Rumah Sakit di Kabupaten Serang dan Luar Banten
Bahkan beredar di media sosial foto Novi Ika Susanti tengah bersama siswa yang diduga merokok (ILP) dan teman-temannya. ***















