BANTEN RAYA.COM – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon mendorong industri melakukan pelatihan wirausaha untuk karyawannya yang terkena Pemberhentian Hari Kerja (PHK).
Banyaknya kasus PHK di Cilegon membuat Disnaker Cilegon mendorong industri di Kota Cilegon untuk memberikan pelatihan khusus kepada para pekerja yang terkena PHK melalui wirausaha.
Dampak dari penutupan unit usaha PT MC PET Film Indonesia dan dalam rangka memberikan dukungan penuh yang melibatkan unsur Serikat Pekerja dan Pengusaha untuk melaksanakan pelatihan wirausaha.
Pelatihan wirausaha tersebut dilaksanakan oleh PT. MC PET Film Indonesia berkolaborasi dengan DPK APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Cilegon menggelar pelatihan bertema Membangun Mental & Kesiapan Berwirausaha Pasca Kerja” di Swiss-Bell Hotel Cilegon, Rabu 9 September 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon Panca N Widodo mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kepada PT MC PET Film Indonesia dan Apindo yang telah memulai pelatihan tersebut.
Kata dia, penyelenggaraan pelatihan tersebut sebagai bukti nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan kepada karyawan yang telah mengabdi bertahun-tahun.
“Langkah ini dapat menjadi teladan atau role model bagi perusahaan lain, karena tanggung jawab perusahaan tidak berhenti saat hubungan kerja berakhir,” kata Panca kepada Banten Raya, Rabu 10 September 2025.
Ia mengungkapkan, justru pihak perusahaan perlu memastikan pekerja tetap memiliki bekal keterampilan, mental yang kuat, dan arah baru untuk melanjutkan kehidupannya pasca dilakukanya PHK.
“Pelatihan ini bukan sekadar pembekalan teknis, tetapi sebagai momentum penting untuk menumbuhkan semangat baru pasca kerja,” ungkapnya.
Para pekerja nantinya tidak hanya dibekali keterampilan berwirausaha, tetapi juga motivasi membangun kepercayaan diri, mengelola keuangan pasca PHK.
“Sebagai contoh bisa kunjungan industri ke PT Paragon di Jakarta itu hasil nyata keberhasilan wirausaha berbasis inovasi,” ujarnya.
Panca menuturkan, Disnaker Cilegon terus berkomitmen mendukung tenaga kerja melalui program pelatihan keterampilan, penempatan kerja, fasilitasi hubungan industrial, hingga perlindungan pekerja melalui BPJS Ketenagakerjaan.
“Jika langkah seperti ini bisa ditiru banyak perusahaan lain, hubungan industrial akan semakin harmonis, dunia usaha tetap kondusif, dan pekerja merasa lebih dihargai,” tuturnya.
Ia berharap para pekerja dapat memanfaatkan dan mengambil ilmu pads kesempatan momen pelatihan sebaik mungkin, dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya.
“Kita boleh kehilangan pekerjaan, tapi jangan sampai kehilangan semangat, keyakinan, dan harapan. Dengan mental yang kuat, kemampuan beradaptasi, dan keterampilan yang terus diasah, InsyaAllah pintu rezeki akan terbuka lebar,” pungkasnya.
















