BANTENRAYA.COM – Konsistensi membuahkan hasil yang manis, hal ini dibuktikan oleh Yayan Supyan pria berusia 42 tahun, yang mampu meraup omzet hingga Rp42 juta per bulan melalui usaha yang ia beri nama Roti Unyil Soraya.
Yayan langsung terjun ke bidang usaha makanan pada tahun 2006, secara konsisten dan penuh kesabaran.
Usaha tersebut ia tekuni sampai bisa membuka pabrik sendiri.
Sebelum membuat roti unyil, usaha yang diakui Yayan secara turun-temurun ini, ialah membuat roti yang dijual ke warungan dengan harga jual Rp2.000.
“Sehari bisa jualan rata-rata 1.000 pics roti unyil dikali harga jual Rp1.500 per pics bisa dapat Rp1,4-1,5 juta dalam sehari, kalau untuk sekarang, belum lagi roti yang warungan,” kata Yayan kepada Bantenraya.com di Karundang Lor, Cipocok Jaya, Kota Serang Rabu 10 September 2025.
BACA JUGA: Inovatif! Kelompok 26 KKM Uniba Bikin Paving Block Pakai Sampah Plastik
Ia mengaku, masa kejayaan produk roti aneka rasa terjadi pada tahun 2012, di mana pesaing seperti mini market belum banyak buka.
“Kalo tahun itu, produksi saya bisa sampai 60 ribu pics, entah kenapa produksi bisa sampai turun banget, sekarang paling bisa produksi 2 karung dari 80 karung terigu,” tuturnya.
Meski demikian, ia tetap bersyukur lantaran usaha keluarganya masih bisa berjalan, saat ini dirinya memiliki sekitar 8 orang karyawan yang membantunya dari sisi produksi hingga pemasaran.
“Ada ngejualin, ada juga yang produksi dibantu oleh tiga orang, mayoritas masih keluarga juga. Dan dengan usaha yang dirintis sekarang punya pabrik juga,” ungkap Yayan.
Tantangan dalam membuat roti Unyil juga tidak mudah, inovasi yang ia lakukan sejak tahun 2020 itu harus cepat habis dalam waktu satu hari, jika tidak maka roti akan mengeras.
BACA JUGA: DLHK Provinsi Banten Tak Dilibatkan dalam Polemik Limbah di PT Genesis Regeneration Smelting
“Saya buat roti unyil dengan bahan yang spesial dan susu yang lebih banyak, sehingga lebih lembut, tapi karena tidak dibungkus jadi cepat mengeras,” katanya.
Selain itu, Yayan juga mengoptimalkan tempat keramaian sebagai pasar utama penjualan roti unyil seperti dalam agenda car free day (CFD) di alun-alun.
“Dulu pertama kali buka di Stadion Maulana Yusuf, karena sudah direlokasi, saya mengincar CFD di Cikande, alun-alun Pandeglang dan Serang dan KP3B,” kata Yayan.***

















