BANTENRAYA.COM – Ratusan mahasiswa dari Universitas Al Khairiyah atau Unival dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah atau STIT Al Khairiyah menggeruduk kantor Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah atau Setda Kota Cilegon pada Selasa, 9 September 2025.
Ratusan mahasiswa tersebut menuntut agar bisa menjadi penerima Beasiswa Cilegon Juare.
Dalam aksi penggerudukan tersebut, mahasiswa menuntut agar bisa diterima mendapatkan Beasiswa Cilegon Juare.
Bahkan, para mahasiswa mengancam jika tidak ada kebijakan akan menggelar kemah tenda di halaman Kantor Walikota sebagai lanjutan aksi.
Dosen Unival Rizmi Samsul Rizal yang mendampingi ratusan mahasiswa menyatakan, pihaknya mengaku melakukan tabayyun dengan Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon dalam hal ini Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Cilegon, aksi dilakukan agar sebanyak 105 mahasiswa yang tidak lolos Beasiswa Cilegon Juare bisa mendapatkan kebijakan.
BACA JUGA: Jadwal Tayang Would You Marry Me, Drakor Terbaru yang Dibintangi Choi Woo Shik dan Jung So Min
“Yang terdaftar di kita kan ada 105 yang nggak keterima. Kalau tadi sih kita ini aja, bentuk tabayyun saja. dan seperti apa solusinya. Sudah kami sampaikan apa yang menjadi aspirasi,” katanya.
Rizmi menyampaikan, pihaknya meminta dalam waktu dekat sudah hasil.
Sebab, Bagian Kesra Setda Cilegon sudah menyerap aspirasi dan akan dikoordinasikan dengan pimpinan.
“Cuman kita minta waktunya sampai besok, besok sudah ada hasilnya konsultasi Kesra dengan Walikota,” ujarnya.
Jika tidak bisa direalisasikan aspirasinya, Rizmi mengaku, para mahasiswa akan menyampaikan aspirasinya dalam bentuk memasang tenda dan menginap di halaman Kantor Walikota Cilegon di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta.
BACA JUGA: HGB Pasar Induk Rau Diperpanjang Hingga 2029, Ini Penjelasan Wahyu Nurjamil
“Kalau masih belum memuaskan baru mahasiswa akan menggelar tenda besok,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Mahasiswa Al Khairiyah mengungkapkan, menilai data penerima penuh kejanggalan karena lebih banyak mengalir ke mahasiswa luar daerah dari keluarga mampu.
“Jangan sampai beasiswa ini hanya jadi jatah anak-anak orang kaya yang kuliah di tempat mewah, sementara anak miskin Cilegon cuma bisa gigit jari,” tegasnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Cilegon Rahmatullah menjelaskan, intinya para mahasiswa tersebut meminta penambahan kuota bisa mendapatkan Beasiswa Cilegon Juare.
Namun, hal tidak memungkinkan karena kuota sudah ditentukan dan masuk dalam system Sistem Informasi Pemerintahan Daerah sebanyak 511 orang.
BACA JUGA: Pemprov Banten Seleksi Komisaris Independen Jamkrida, 12 Calon Jalani Wawancara
“Intinya mau ditambahin kuota, namun lagi-lagi kuota kita sudah ditentukan dan juga masuk SIPD sebanyak 511. Kami pun siap menerima evaluasi untuk ke depan. Aspirasi teman-teman sudah disampaikan, tapi memang kebijakannya untuk sekarang,” ucapnya.
Rahmatullah menyampaikan, tidak diterimanya mahasiswa tersebut karena secara persyaratan tidak masuk kategori desil 1 sampai 5.
Sebab, jika masuk kategori tersebut dipastikan akan menjadi prioritas dan diterima.
“Kalau desil 1 sampai 5 dipastikan oleh kita diterima semua. Desil 6 sampai 10 bukan kewenangan Kesara untuk mengeluarkan,” pungkasnya.***

















