BANTENRAYA.COM – Medali emas pertama untuk kontingen Banten berasal dari cabang paramotor yang berlaga di Bandar udara Malikussaleh – Lhokseumawe,Kamis 5 September.
Medali emas ini dipersembahkan dari lomba Pure navigasi open kategori Whell Lounch solo atas nama Much Muklis. Untuk perak diraih Andy Wijaya dari Sumatera Selatan dan perunggu diraih atlet Aceh Ken Kiham.
Raihan medali emas ini menjadi medali kedua yang diperoleh tim paramotor Banten setelah sebelumnya berhasil meraih medali perunggu atas nama Joko Sutanto yang berlaga di FL solo putra pure navigasi.
Manager tim paramotor Banten Kombes Pol Yudo Hermanto, didampingi pelatih Teguh Rasdianto serta Ipda M. Irfan Fauzi serta oficial Ipda Gelar Haruma Negara bersyukur timnya mampu mempersembahkan medali emas pertama untuk kontingen Banten.
Baca Juga: Rizki Tanding Akhir Pekan, Angkat Besi Banten Kejar Emas di PON Aceh dan Sumatera Utara
“Alhamdulillah capaian saat ini paramotor Banten menambah satu medali emas untuk Banten, di mana medali emas ini merupakan medali pertama yang dipersembahkan oleh cabor paramotor untuk Kontingen Banten,” ungkapnya.
Ia mengatakan jalannya pertandingan ketat lantaran setiap provinsi tampil bagus. Tim Banten sendiri berjuang maksimal dan mampu bersaing dengan provinsi lainnya.
“Kami bangga sebab paramotor cabang olahraga pertama yang dipertandingkan di PON. Kami sangat bangga dapat mempersembahkan medali emas pada event olahraga terbesar di Indonesia,” kata M Irfan Fauzi.
Ia menambahkan emas ini yang diraih pada kategori lomba WL Solo navigasi, atas nama Muklis merupakan hasil binaan paramotor Banten.
Baca Juga: Lupakan Kekalahan Lawan Aceh, Fokus Lawan Jawa Barat
“Kami pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Banten yang sudah mendoakan dan mendukung Kontingen Banten pada ajang olahraga nasional terutama untuk cabang olahraga paramotor, kami pun berharap kepada pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan pembinaan olahraga jangka panjang, sehingga akan muncul generasi2 atlet yang bisa diandalkan di PON selanjutnya,” tutupnya. (***)
















