Disebut Tak Layak Jadi Ibukota, Sekda Kota Serang Minta Pemprov Banten Bentuk Perda Khusus Ibukota Provinsi

BANTENRAYA.COM - Sekda Kota Serang Nanang Saefudin meminta Pemprov Banten segera bentuk Peraturan Daerah atau Perda Khusus Ibukota Provinsi.

Pemkot Serang menginginkan pembentukan Perda Khusus Ibukota Provinsi sebagai penegasn Kota Serang sebagai Ibukota Provinsi Banten.

Pembentukan Perda Khusus Ibukota Provinsi Banten ini dinilai sangat urgen, karena bukan hanya kewenangan Pemkot Serang saja, melainkan juga menyangkut pemerintah pusat dan Pemprov Banten.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Thariq dan Fuji Putus, Keluarga Gen Halilintar yang Agamis Diduga jadi Alasan

Nanang Saefudin mengatakan, pihaknya menginisiasi dan menginginkan dibentuknya Kota Serang ini ada Perda tersendiri yang diinisiasi oleh Pemprov Banten.

Hal itu agar nanti ada Perda Khusus Ibukota Provinsi Banten adalah Kota Serang.

"Saya minta ke provinsi agar diperdakan, agar jelas siapa berbuat apanya," ujarnya, kepada Bantenraya.com Selasa 21 Februari 2023.

Setelah Perda khusus Ibukota Provinsi Banten dibentuk, kata Nanang, selanjutnya anggarannya berapa per tahun, sumber daya manusia atau SDM-nya.

Baca Juga: Cara Bijak Sekolah Janji Baik Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Gerakkan Siswa Kelola Sampah

"Dengan demikian ada pembinaan karena yang menciptakan Ibukota Provinsi Banten, bukan hanya kewenangan Pemkot Serang, tetapi juga pemerintah pusat, dan juga Pemprov Banten.

"Kalau mau jujur apa betul Kota Serang Ibukota Provinsi? Karena secara jelas Kota Serang tidak muncul," ucapnya.

"Oleh karena itu, saya minta ke provinsi, agar diperdakan agar jelas siapa berbuat apanya," jelasnya.

Baca Juga: Merinding! Pujian Mbappe, Galtier hingga Alex Ferguson Setelah Messi Cetak Gol Spektakuler, Ferguson: Level Te

"Bahkan saya sampaikan juga kepada wakil rakyat yang di provinsi, agar Kota Serang diberikan perhatian lebih oleh Pemprov Banten," imbuh dia.

Nanang mengungkapkan, keinginan pembentukan Perda Khusus Ibukota Provinsi Banten, ini menyusul adanya kritikan dari mantan seorang aktivis Indonesian Corruption Watch atau ICW Emerson Yuntho.