BANTENRAYA.COM – Momen Idul Adha 2025 rupanya mampu mendongkrak permintaan ke para perajin golok dan pisau.
Di Kabupaten Lebak, sejumlah perajin golok dan pisau mengaku kewalahan menerima orderan. Sebagian besar pesanan rencananya akan digunakan untuk menyembelih hewan kurban.
Sejak sebulan ke belakang, salah seorang perajin golok dan pisau di Kampung Pulo Kempis, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Amrori mengaku bisa menerima hingga 20 pesanan golok dan pisau per hari.
“Kalau hari-hari normal biasanya sehari paling dapat pesanan lima buah. Tapi tiap tahun kalau jelang Idul Adha pasti melonjak,” ujarnya.
“Walaupun kewalahan tapi sudah biasa,” kata Amrori saat ditemui di rumah produksinya, Kamis, 22 Mei 2025.
Kendati mengalami lonjakan permintaan, Amrori mengaku tak aji mumpung. Ia tetap memberi harga normal untuk golok dan pisau yang ia produksi.
Pisau sendiri berada di rentang harga Rp70 sampai Rp200 ribu per buah. Sementara golok sedikit lebih mahal, yakni Rp200 hingga Rp600 ribu per buah. Penentuan harga tersebut tergantung dengan ukuran dan kerumitan bentuknya.
“Terus juga biasanya ada pelanggan yang minta gagangnya pakai kayu apa gitu, itu juga jadi lebih mahal. Atau pelanggan yang nyiapin bahannya juga boleh,” tuturnya.
Permintaan pembuatan golok dan pisaunya sendiri, rupanya tak datang dari daerah Lebak saja, namun dari daerah lain seperti Jakarta, Bangka Belitung, hingga ke Papua.
Baca Juga: Lengkap! Daftar 114 Lokasi Pemantauan Hilal Awal Dzulhijjah 1446 Hijriah
Amrori mengaku bahwa usahanya itu bisa diketahui banyak orang hanya berdasarkan informasi dari mulut ke mulut.
“Kalau hari-hari biasa paling banyak dapat Rp1,5 juta. Kadang ya kurang. Kalau hari-hari biasa itu kita ngandelin orang-orang yang memang hobi sih sama golok dan pisau,” terangnya.
Di tempat lain, pengrajin golok dan pisau di Kampung Cipasung, Desa Sukarendah, Ebih, juga mengakui hal serupa, yakni dirinya mulai kebanjiran orderan.
Baca Juga: Info Loker! Rekrutmen Pegawai Tidak Tetap RSUI, Terbuka untuk D3 hingga S1
Ebih sendiri telah menekuni profesinya itu sejak empat tahun ke belakang. Sejak awal April 2025 kemarin, Ebih mengaku bisa menerima belasan orderan golok dan pisau.
“Kalau saya jual pisau ya sekitar Rp100 sampai Rp150 ribu. Tapi golok itu Rp200 ribu ke atas. Saya juga ngajak beberapa teman buat ikut ngerjain,” kata Ebih.
Salah seorang warga, Apandi mengaku sengaja melakukan pemesanan jauh-jauh hari dari Hari Raya Idul Adha, karena akan digunakan untuk membersihkan pekarangan rumah, kebun serta kebutuhan penyembelihan hewan kurban.
Baca Juga: Buntut Beri Ucapan Selamat Pada Anak Bupati Bandung, Dinkes Kabupaten Bandung Tutup Kolom Komentar
“Saya pesan dari jauh-jauh hari karena golok ini akan saya gunakan untuk membersihkan kebun, pekarangan rumah, dan juga untuk penyembelihan hewan kurban,” kata Apandi ***