BANTENRAYA.COM – Prevalensi stunting di Kabupaten Serang pada 2023 mengalami menurunan sebesar 2,5 persen atau dari 26,4 persen pada 2022 menjadi 23,9 persen pada 2023.
Penurunan stunting tersebut dinilai cukup signifikan karena beberapa daerah di Provinsi Banten justru mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang Encup Suplikah mengatakan, penurunan prevalensi stunting merupakan hasil kerja keras semua pihak.
Baca Juga: FINAL! Queen of Tears Episode 15 dan 16 Sub Indo: Jam Tayang, Link Nonton, dan Preview
“Alhamdulillah angka stunting pada tahun 2023 turun sebesar 2,5 persen. Ini berkat kerja keras semua pihak,” ujarnya, Kamis 25 April 2024.
Ia mengungkapkan, banyak kegiatan yang telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting tersebut seperti menggelar lokakarya mini, audit stunting yang dilakukan oleh tim.
Kemudian penetapan sasaran, pemeriksaan audit oleh dokter puskesmas, pemeriksaan audit oleh pakar, desimenasi pertama atas rekomendasi tim pakar, dan yang lainnya.
Baca Juga: GAS OTW! Jadwal Bus Damri Stasiun Rangkasbitung ke Pantai Sawarna PP hingga Harga Tiket per Orang
“Jadi setelah tiga bulan kita kasi telur setiap hari satu butir dan sayur daun kelor ternyata hasilnya zero. Harapan kita mudah-mudahan di kecamatan banyak bapak asuh untuk penanganan stunting ini,” katanya.
Ia menjelaskn, pihaknya memiliki program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang ada di desa-desa dan Jumat Berkah Atasi Stunting (Jumanting).
“Penangan stunting pakai daun kelor sejak tahun 2023 dan memang hasilnya luar biasa. Ada yang dibuat sayur, puding, dan lain-lain,” ungkapnya.***















