BANTENRAYA.COM – Akhirnya para pelaku penganiayaan ustadz di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang beberapa hari lalu berhasil ditangkap.
Satreskrim Polresta Serang Kota berhasil mengamankan enam pelaku penganiayaan ustadz di jalan Serang-Pandeglang, Kecamatan Baros.
Ternyata beberapa pelaku penganiayaan ustadz tersebut sempat kabur ke beberapa wilayah, dari Kota Cilegon sampai ke Tangerang Raya.
Baca Juga: Spoiler Santri Pilihan Bunda Episode 6: Jasmine Titip Orion Pada Kinaan dan Aliza, Apa Alasannya?
Cuplikan pengamanan enam pelaku tersebut diunggah oleh akun Instagram @bantenraya pada Jumat, 5 April 2024.
Terlihat para pelaku sudah mengenakan kaos oranye dengan penampilan kepala tanpa rambut.
Mereka berjalan ke sebuah ruangan untuk melakukan konferensi pers bersama Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Sofyan Hermanto.
Baca Juga: Jadi Mimpi Buruk FC Twente, Tom Haye Akankah Menggoda Mees Hilgers Untuk Dinaturalisasi
Dalam keterangan unggahan dijelaskan bahwa para pelaku langsung kabur setelah melakukan penganiayaan terhadap seorang ustadz bernama Muhyi.
Para pelaku kabur tidak di satu wilayah yang sama, mereka tersebar di beberapa titik. 1 di Kabupaten Serang, 2 di Kota Cilegon, dan 3 di wilayah Tangerang Raya.
Kombes Pol Sofyan Hermanto juga menjelaskan bahwa penganiayaan tersebut bukanlah perkara utang piutang maupun sara.
Baca Juga: Partai Gerindra Sambangi Kantor PKS, Ketua DPD PKS Hasan Basri: Ini Baru Serius!
Kronologi
Pada 1 April 2024, Ustadz Muhyi bersama sang istri tengah mengendarai mobil dan berada di jalan raya Serang-Pandeglang.
Namun ada yang melemparkan batu, sontak Ustadz Muhyi turun untuk mengecek kondisi dan mencari pelaku.
Baca Juga: Lulus Tes Kedokteran Untirta, Siswi Berprestasi Asal Ciomas Dapat Beasiswa APBD
Datanglah segerombolan motor yang lalu menganiaya dirinya, bahkan dipukuli pakai helm oleh pelaku.
Diketahui bahwa para pelaku berprofesi sebagai pegawai Bank Keliling.
Menyebarnya informasi tersebut, Pandeglang mencekam. Masyarakat dan ormas melakukan sweeping guna mencari pelaku.
Bahkan rumah kontrakan yang ditempati pegawai Bank Keliling di Pandeglang hancur karena digeruduk masyarakat.
Namun Keluarga Besar Batak Provinsi Banten dan pihak Ponpes tempat Ustadz Muhyi telah berdamai, dan akan menindaklanjuti para pelaku.***



















