BANTENRAYA.COM– Maraknya aksi kenakalan remaja yang terjadi saat ini seringkali menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pasalnya, para remaja yang masih duduk di bangku tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) seringkali terlibat dalam aksi kekerasan berkelompok dan tawuran.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Provinsi Banten Tabrani mengatakan, persoalan tersebut bukanlah hal menjadi tanggung jawabnya saja. Melainkan juga, kata dia, perlu adanya andil dari semua pihak.
“Itu mah bukan cuma urusan Dindik aja, tapi banyak pihak. Urusan orang tua, masyarakat, sekolah, keamanan, bareng-bareng,” kata Tabrani kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).
Tabrani menjelaskan, mengapa hal tersebut perlu adanya andil dari berbagai pihak, karena persoalan tawuran dan kenakalan remaja banyak terjadi di luar jam sekolah. Sehingga, kata dia, hal tersebut sudah di luar kontrol pengawasan pihak sekolah.
“Ya karena kan tawuran-tawuran begitu kejadiannya bukan disaat jam sekolah, malam hari, tengah malam, begitu, dan itu sudah di luar kontrol dari pengawasan sekolah,” jelasnya.
Baca Juga: Wow! Sambil Puasa, Kyrie Irving Tetap Sukses Buat Dallas Mavericks Menang dari Denver Nuggets
“Makanya perlu adanya andil dari masyarakat, dari pihak keamanan, dan tentu orang tua,” imbuhnya.
Tabrani juga menuturkan, peran orang tua di rumah sangat penting bagi menurunkan tingkat kenakalan dan aksi tawuran antar anak sekolah. Karena, kata dia, orang tua berperan untuk mengawasi anak-anaknya saat di luar jam sekolah.
“Kejadian-kejadian begitu (tawuran-red) kan banyak terjadinya malam hari, kaya misal sekarang bulan Ramadan, asalnya dari perang sarunglah, trek-trekan, berselisih jadi timbul gesekan, mulai tawuran,” tuturnya.
Baca Juga: Spoiler Private Bodyguard Episode 6: Chloe Berulah Lagi, Raga Mulai Jatuh Cinta Pada Fely
“Nah kalau sudah begitu, siapa yang bisa mengawasi kalau bukan orang tua dan pihak keamanan,” sambungnya.
Tabrani mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah banyak memberikan imbauan, baik kepada anak-anak didik dan juga pihak sekolah.
Bahkan, kata dia, sebelum memasuki bulan Ramadan, pihaknya telah mengundang seluruh kepala sekolah tingkat SMA/SMK di Banten untuk diberikan imbauan agar menjaga anak didiknya.
Baca Juga: Masih dalam Tahapan Perbaikan, DPUPR Provinsi Banten Klaim Tanjakan Bangangah Aman
“Kalau kita lebih kearah mengimbau. Sebelum puasa kemarin kita undang semua kepala sekolah, kita minta buat anak didik diberikan imbauan untuk jangan tawuran, jangan nakal,” terangnya.
Lebih lanjut Tabrani menuturkan, pihaknya mengimbau agar orang tua dapat berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya. Karena, di luar jam sekolah, pengawasan terhadap anak-anak sangat melibatkan peran orang tua.
“Ya kita minta agar orang tua juga ikut mengawasi, umpama misal jam 10 malam kalau anaknya belum pulang, disuruh pulang. Begitu juga petugas keamanan, sering lakukan patroli,” tuturnya.
Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan dengan Warga, Bupati Pandeglang Irna Narulita Gelar Safari Ramadan
“Karena hal ini bukan hanya jadi tanggung jawab Dindik saja, tapi semua pihak,” ujarnya.***















