BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis inflasi di Kabupaten Lebak menduduki tahta tertinggi di Provinsi Banten.
Pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Banten sebesar 2,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,60.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Lebak sebesar 4,14 persen dengan IHK sebesar 105,45 dan terendah terjadi di Kota Serang sebesar 2,06 persen dengan IHK sebesar 104,76.
Baca Juga: Bayar Rp120 Bisa Berbuka Puasa Sepuasnya, Horison Altama Pandeglang Sediakan Paket Ramadhan
Diketahui, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam jumlah besar yang terjadi secara terus menerus dalam periode tertentu.
Dengan angka 4,1, Kabupaten Lebak menjadi kabupaten penyumbang inflasi terbesar di Provinsi Banten.
Kejadian tersebut ditandai dengan banyaknya harga bahan pokok yang mengalami kenaikan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Spot Kuliner di Rangkasbitung Ajib Parah, yang Berkunjung ke Lebak Wajib Coba
Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan tidak menafikan hal tersebut. Ia mengatakan, permasalah inflasi di Kabupaten Lebak menjadi tantangan terbesar di tahun 2024.
“Betul tahun 2024 year to year (tahun ke tahun-red) tinggi 4,14 persen,” kata dia saat dihubungi Bantenraya.com, Jumat 1 Maret 2024.
“Walaupun data month to mont (bulan ke bulan-red) tahun 2023 deplasi 0,18 dan year to year (tahun ke tahun-red) tahun 2022 -2023 deflasi 0,18,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dalam mengatasi hal tersebut Pemkab Lebak bakal melakukan beberapa program.
Diantaranya, melakukan sembako murah sebalum puasa, dan menjaga harga komoditi agar tetap normal.
“Kemudian kami akan melakukan operasi pasar terkait kenaikan harga cabai, beras dan bawang,” paparnya.
“Selanjutnya menginstruksikan Kadis Pertanian dan Pangan untuk produksi cabai dan bawang, serta beras, terakahir melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait melakukan pengendalian inflasi,” ucapnya.
Baca Juga: Musim Hujan tapi Ingin Tetap Liburan? Coba 3 Tips Ini Agar Perjalanan Kamu Tetap Nyaman
Semantara itu, Sekertaris Umum HMI MPO Lebak, Kandi Permana mengaku aneh dengan kondisi yang terjadi di Kabupaten Lebak.
“Heran dan saya mempertanyakan kenapa Lebak bisa menjadi rajanya inflasi di Banten,” jelasnya.
Selain itu, inflasi dipicu oleh kenaikan kebutuhan pokok dan jasa yang semakin tinggi.
“Ini yang jadi pertanyaan besar, secara geografis Lebak adalah daerah yang agraris kenapa kebutuhan pokok banyak yang naik. Selain itu, gaji pegawai di Lebak juga masih terbilang rendah,” paparnya.
Kandi menduga, ada permainan mafia yang menyebabkan barang komoditi banyak yang naik.
“Berikan intervensi bukan malah mengadakan pasar murah, seharusnya langsung saja turunkan harga kebutuhan pokok yang mencekik rakyat kecil,” pungkasnya. ***















