BANTENRAYA.COM – Pusat kota Kabupaten Pandeglang terletak di 4 kecamatan, yaitu Pandeglang, Karang Tanjung, Majasari, dan Kaduhejo.
Kota berjuluk sejuta ulama seribu santri Kabupaten Pandeglang terdapat tiga Gunung, yaitu Gunung Karang, Gunung Pulosari, dan Gunung Aseupan.
Yang paling menjadi perhatian adalah Gunung Karang yang berada di pusat kota Pandeglang. Sebab, Gunung Karang adalah sebuah gunung berapi kerucut.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Wisata Alam di Pandeglang dengan Keindahan Bak Syurga Dunia yang Menakjubkan
Gunung Karang adalah sebuah gunung berapi kerucut (istirahat) yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Diketahui, Gunung Karang masuk ke dalam kelompok Stratovolcano yang memiliki potensi meletus.
Gunung ini memiliki ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut dengan puncaknya yang bernama Sumur Tujuh. Gunung Karang merupakan gunung tertinggi di Provinsi Banten.
Baca Juga: Panwascam Amankan Pelaku yang Hendak Lakukan Politik Uang di Cikande Kabupaten Serang
Gunung Karang menjadi destinasi wisata ziarah favorit di Banten.
Sejak terbentuknya Provinsi Banten, pemerintah setempat menggalakan promosi wisata dan menjadikannya salah satu objek wisata yang diharapkan mampu menarik wisatawan dengan potensi wisata spiritual yang dimilikinya.
Gunung Karang saat ini telah dilirik oleh banyak orang untuk melakukan kegiatan pendakian, walau gunung ini terbilang tidak terlalu tinggi, namun tantangan dalam menyusuri jalan menuju puncak menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga: 13 Petugas KPPS di Cilegon Tumbang, Ini Rincian Data Kecamatannya
Pada umumnya jalur pendakian Gunung Karang yang diketahui ada 2 jalur, yang pertama melewati Desa Kaduengang, yang kedua Jalur Pagerbatu, Ciekek.
Namun apabila melihat pendakian dalam rangka wisata ziarah, ada jalur lain yaitu Jalur Curug Nangka, Ciomas.
Jalur Kaduengang merupakan jalur pendakian paling digemari oleh para pendaki karena trek menuju puncak lebih pendek namun memiliki trek begitu menantang.
Baca Juga: Andiara Aprilia Merajai Suara DPD di Pandegalng, Baru Hasil Sementara
Di dusun ini juga para pendaki dapat melihat indahnya gemerlap kota Serang dan Pelabuhan Merak.
Waktu tempuh dari Kaduengang biasanya akan mengahabiskan 4-6 jam untuk mencapai Puncak Sumur Tujuh tergantung kondisi cuacanya.
Setelah anda datang ke Dusun Kaduengang, pendakian dimulai dengan jalan desa yang menanjak,.
pos 1 ditandai dengan adanya menara tower dekat rumah salah satu sesepuh yang dapat pendaki minta untuk memimpin berziarah.
Karena sebelum melanjutkan pendakian disarankan agar berziarah terlebih dahulu ke makam Pangeran TB. Jaya Raksa, makam tersebut berada tepat di sebelah kanan jalur pendakian.
– Pos 1 (Cengkih)
– Pos 2 (Tanah Petir)
– Pos 3 (Anggrek)
– Jalur Pagerbatu, Ciekek tidak terlalu menjadi favorit bagi para pendaki, walaupun kondisi trek dari jalur ini cukup lebih landai daripada via Kaduengang namun membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 7-8 jam untuk menuju puncak.
Baca Juga: Tungsura Pemilu Non Stop 24 Jam di Kota Cilegon, 13 Petugas KPPS Tumbang dan Kelelahan
– Jalur Curug Nangka, Ciomas sangat tidak populer bagi para pendaki, karena jalur ini merupakan jalur para peziarah yang akan menuju Puncak Gunung Karang. Jalur ini cukup jauh karena dimulai dari bawah lereng dan memerlukan waktu sekitar 20 jam, 1 hari perjalanan untuk mencapai puncak.***

















