BANTENRAYA.COM – All England merupakan turnamen bulutangkis tertua di dunia.
Kejuaraan bulutangkis All England berawal dari turnamen lokal di Inggris sebelum masa perang dunia.
Setelah terjadinya perang dunia, All England menjadi kejuaraan bulutangkis dunia yang tidak resmi.
Baca Juga: Jangan Ganggu Pelayanan Publik! Ombudsman Banten Wanti-wanti Pemerintah di Tahun Politik Seperti Sekarang
Pada sekitar tahun 1898, klub bulutangkis Guildford BC di Inggris mengadakan sebuah turnamen lokal untuk pertama kalinya.
Kejuaraan pertama yang diadakan oleh klub bulutangkis Gulidford BS terbilang sukses dan akhirnya mendapatkan tempat yang lebih layak untuk menggelar turnamen di London pada 4 April 1899.
Pada awalnya, dalam turnamen All England baru memertandingkan tiga sektor saja yaitu ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, DPRD Minta Pemprov Banten Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran
Sementara sektor tunggal putra dan tunggal putri baru dipertandingkan pada All England 1900.
Sementara pada tahun 1931, kejuaraan tersbeut pertama kali diikuti warga luar Inggris yaitu dari Kanada.
Pada 1938, kontingen Demnark turut meramaikan turnamen All England tersebut.
Baca Juga: Kena Gusur Pemprov Banten, Mantan Bupati Serang Keluhkan Soal Pembayaran Lahan, Berapa Memang Nilainya?
Kejuaraan All England sempat terhenti pada periode 1941 hingga 1946 akibat perang dunia ke II.
Pada tahun 1959, Tan Joe Hok menjadi pemain pertama asal Indonesia yang berhasil meraih juara di All England dari nomor tunggal putra.
Kemudian, beberapa tahun berikutnya Indonesia juga memunyai tradisi juara pada All England.
Baca Juga: Anak Penjual Kopi Diperkosa Sopir Truk di Kabupaten Serang, Ingin Hahehoh Saat Liat Korban Tertidur Pulas
Bdeikut daftar pebulutangkis Indonesia yang berhasil menjuarai All England.
Tunggal Putra
- Tan Joe Hok pada tahun 1959.
- Rudy Hartono pada tahun 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976,
- Liem Swie King pada tahun 1978, 1979, 1981.
- Ardy Wiranata pada tahun 1991.
- Haroyanto Arbi pada tahun 1993, 1994.
Baca Juga: GAWAT! Kemungkinan Kang Mus Bakal Absen di Preman Pensiun 8 Semakin Nyata, Ini Jawaban Epy Kusnandar
Tunggal Putri
- Susi Susanti pada tahun 1990. 1991, 1993, 1994.
Ganda Putra
- Christian Hadinata/Ade Chandra pada tahun 1972, 1973.
- Tjun Tjun/Johan Wahjudi pada tahun 1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980.
- Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono pada tahun 1981, 1984.
- Rudy Gunawan/Bambang Supriyanto pada tahun 1994.
- Ricky Subagja/Rexy Mainaky pada tahun 1995, 1996.
- CandraWijaya/Tony Gunawan pada tahun 1999.
- Tony Gunawan/Halim Haryanto pada tahun 2001.
- Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada tahun 2003.
- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada tahun 2014, 2019.
- Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada tahun 2017, 2018.
- Bagas Maulana/ Muhammad Shohibul Fikri pada tahun 2022.
Ganda Putri
- Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah pada tahun 1968.
- Verawaty Fadjrin/Imelda Gunawan pada tahun 1979.
Ganda Campuran
- Christian Hadinata/Imelda Gunawan pada tahun 1979.
- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada tahun 2012, 2013, 2014.
- Praveen Jordan/Debby Susanto pada tahun 2016.
- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti pada tahun 2020.
All England 2023 sendiri akan berlangsung pada pekan depan, tepatnya 14 hingga 19 Maret 2023.
Artikel Terkait
Makjleb! DPR RI Kritik Penyelenggara All England 2021
Timnas Bulutangkis Indonesia Diskualifikasi Di All England 2021, Gubernur Banten Turut Prihatin
Potret Cantiknya Pebulutangkis Indonesia yang Masih Aktif Bermain, Nomor 3 Bikin Mata Lelaki Tak Berkedip
Gacor! Berpasangan dengan Pebulutangkis China, Mohammad Ahsan Raih Medali Perak Chinese Badminton Super League
Hasil Undian All England 2023, Dua Perang Saudara Terjadi di Babak Awal Termasuk The Daddies vs Juniornya
KABAR DUKA! Az Zahra Putri Dania Pebulutangkis Muda Indonesia Meninggal Dunia, Ini Prestasinya Pada 2022
H-5 All England 2023, Ini Skuad Indonesia yang Bakal Diterjunkan