BANTENRAYA.COM – Berikut ini disajikan sinopsis film Pengkhianatan G30S PKI yang bisa disaksikan di Trans 7.
Menjelang tanggal 30 September, Trans 7 menayangkan kembali peristiwa berserejarah yaitu film Pengkhianatan G30S PKI.
Berdasarkan jadwal Trans 7, film Pengkhianatan G30S PKI akan diputar hari ini, Rabu, 28 September 2022 Pukul 16.30 WIB.
Baca Juga: Meroket! Rangking FIFA Timnas Indonesia Usai Permalukan Curacao 2 kali di Laga Persahabatan
Jika kamu tertarik ingin menontonnya, alangkah baiknya menyimak sinopsis film Pengkhianatan G30S PKI berikut ini.
Untuk mengenang tragedi kekejaman bangsa komunis terhadap pahlawan Indonesia ini dibuatkan film oleh G. Dwipayana.
Sesuai dengan peristiwa sejarah, film ini pun diberi judul Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI.
Baca Juga: LENGKAP! Cara Daftar PLD 2022 Kemendesa dari Link hingga Tahapan Setiap Langkah
Film Pengkhianatan G30S PKI tayang perdana pada 30 September 1985 di Stasiun TV nasional yaitu TVRI.
Film ini disutradarai oleh Arifin C. Noer, dan naskahnyaditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh.
Tak terlalu merubah yang ada, film Pengkhianatan G30S PKI menceritakan soal kudeta yang didalangi para kelompok Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Baca Juga: Lama Menjanda, Nafa Urbach Ngaku Selama Merasa Kesepian Tapi….
Berlatar tahun 1965, terjadi peristiwa yang menggemparkan dan menodai sejarah di malam 30 September hingga 1 Oktober.
Pada malam 30 September 1965, para PKI datang dengan senjata lengkap mengaku sebagai Cakrabirawa yang berniat untuk menculik 7 pahlawan nasional Indonesia.
7 pahlawan yang masuk dalam daftar penculikan tersebut yakni, Abdul Haris Nasution, Ahmad Yani, MT Hariono, Sutoyo Siswomiharjo, S Parman, Soeprapto, dan DI Pandjaitan.
Baca Juga: 5 Quotes untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Berisi Shalawat dan Puji Syukur
Nahas, ketika Jenderal Abdul Haris Nasution berhasil melarikan diri, sang anak Ade Irma Suryani harus merenggang nyawa karena tertembak.
Sedangkan PKI sendiri salah menangkap orang karena atase militer Pierre Tendean mengaku sebagai Jenderal Nasution.
Nasib berbeda dialami Jenderal Ahmad Yani, dia ditembak mati depan putranya dan asisten rumah tangga usai memberikan perlawanan.
Baca Juga: Khawatir Tidak Berfungsi di Saat Genting, Sirine Tsunami di Pesisir Pantai Pandeglang Diuji Coba
Tak jauh beda dengan Jenderal Ahmad Yani, MT Hariono pun tewas di tangan mereka, dan sisanya ditangkap hidup-hidup.
Awalnya Jenderal DI Pandjaitan pun turut dibawa dalam keadaan hidup secara sukarela, tetapi PKI melontarkan tembakan saat dia berdoa di halaman rumahnya.
Putri Jenderal DI Pandjaitan histeris saat melihat sang ayah ditembak mati, dia berlari ke halaman rumah yang menyisakan darah ayahnya dan mengusapnya.
Baca Juga: Hari ini Uniba Gelar PKKMB, Bakal Dihadiri Walikota hingga Danrem
Ketujuh Jenderal yang masih hidup maupun tinggal jasad dibawa ke kamp PKI di Lubang Buaya.
Mereka yang masih hidup disiksa dan akhirnya dibunuh dengan tak berkemanusiaan. Para korban tersebut kemudian dikuburkan di dalam sumur.
Besoknya, Letnan Kolonel Untung menyuruh anak buahnya membajak Radio Republik Indonesia (RRI) dan menyiarkan pesan kalau G302 bergerak mencegah kudeta dari Dewan Jenderal.
Baca Juga: Hubungannya Renggang dengan Herry IP, Berikut Daftar Prestasi Kevin Sanjaya
Selain itu, mereka juga menyampaikan pengumuman akan dibentuknya Dewan Revolusi.
Akhirnya, Soeharto memberikan perlawanan pada PKI dengan mengambil alih Angkatan Darat yang ditinggalkan Ahmad Yani.
Soeharto mengepung kamp PKI di Lubang Buaya, di mana pemimpin partai sudah pergi melarikan diri.
Baca Juga: 5 Situs Dewasa Paling Panas yang Banyak Dikunjungi, Bisa Bikin Anu Tegang
Saat melakukan investigasi, tubuh para Jenderal ditemukan di sumur dan dikeluarkan, Soeharto mengingatkan peran dan kudeta PKI di insiden mengerikan ini.
Pemakaman layak diberikan pada ketujuh Jenderal, mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
Itulah sinopsis film Pengkhianatan G30S PKI untuk mengingat kembali tragedi kekejaman ideologi komunis.***

















