BANTENRAYA.COM – Es campur Haji Mu’in jadi incaran warga Lebak untuk menghilangkan dahaga.
Penyebabnya tiada lain karena es ini punya rasa segar dan harganya sangat terjangkau serta lokasinya strategis di Pasar Rangkasbitung.
Ika, penjual Es Haji Mu’in mengatakan, Es Mu’in diwariskan dari masa ke masa oleh pendiri yang membuka usaha pada tahun 1987 silam. “Saya hanya karyawannya saja mas. Kalau yang punya usaha ini mah sekarang tinggal duduk tenang di rumah, menunggu setoran saja,”kata Ika kepada Banten Raya, Minggu 18 September 2022.
Baca Juga: PDI Perjuangan Siapkan Bambang Janoko Maju Sebagai Calon Walikota Serang
Ia menjelaskan, dalam satu hari es campur haji Mu’in terjual sebanyak lima ribu gelas dengan keuntungan penjualan sebesar Rp 5 juta sampai Rp 4 juta perhari.
“Alhamdulillah setiap hari Es ini sangat laris terus, banyak juga orang yang bilang minuman ini adalah minuman legendaris di Rangkasbitung. Sekitar jam 14.00 WIB, es ini sudah habis terjual,” jelasnya.
Ia membeberkan, untuk harga satu porsi es haji Mu’in Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu. Sedangkan untuk harga es campur dengan campuran buah alpukat dijual dengan harga Rp 12 ribu.
“Biasanya yang suka beli itu para warga lokal, kadang ada yang mau di bungkus dan dibawa kerumah. Tapi ada juga warga luar Lebak yang sengaja datang kesini untuk membeli es Mu’in,” bebernya.
Baca Juga: Hobi Nonton Film Dewasa Sebelum Tidur, Pamela Safitri Punya Imajinasi Seperti Ini
Masih kata Ika, untuk bahan es campur dibutuhkan seperti sakuteng, cendol, agar, gula, santan, dan kacang ijo. Cara membuatnya Ika tidak memberikan informasi karena menurutnya hal itu rahasia perushaan.
“Saya diajarkan untuk melayani dan membuat es ini oleh pemilik usaha dengan hati,” ujarnya.
Sementara itu, Yeni salah satu pembeli mengungkapkan, es ini adalah es favorit bagi dirinya. Menurutnya, es ini memiliki ciri khas yang berbeda dari es pada umumnya. “Saya kan abis keliling pasar kan mas, pasti cape tuh dan haus. Jadi teman dikala dahaga dan haus yang cocok yah es Mu’in, enak tenan pokonya,”ungkapnya. (sahrulgunawan).***

















