BANTENRAYA.COM- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) saat ini dihadapkan dengan biaya operasional perusahaan yang membengkak.
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan pandu dan tunda kapal tersebut, biaya pembelian solar sebagai bahan bakar kapal membengkak sekitar Rp 1 miliar dalam sebulan.
Meningkatnya biaya operasional perusahaan tersebut, akibat dampak mahalnya harga minyak dunia.
Direktur Utama PT PCM Muhammad Willy mengatakan, harga minyak dunia mengalami kenaikan dampak perang Rusia dan Ukrain. Peristiwa tersebut berakibat kenaikan harga solar industri.
Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan, HPN Provinsi Banten Santuni Ratusan Anak Yatim
“Kita kena dampak akibat perang antara Rusia dan Ukraina, harga solar naik, biaya operasional kita tentu bertambah,” kata Willy ditemui Banten Raya di Kantor Walikota Cilegon, Senin, 11 April 2022.
Dikatakan Willy, pada Januari saat Ia menyusun anggaran operasional pembelian solar Rp 11.000 per liter. Saat ini harga solar yang dibeli PT PCM Rp 17.800.
“Kebutuhan kita per bulan 180 ton, tinggal dikalikan saja. Selisih belanja solar sekitar Rp 1 miliar dari sebelumnya,” kata Willy.
Menurut Willy, PT PCM tidak bisa menaikkan harga pelayanan terhadap konsumen, sebab ada yang kontrak kerjasama dengan konsumen pada 2021 lalu.
Baca Juga: Pemkot Serang Diminta Penuhi Hak Anak Korban Banjir
Namun, jika ke depan ada kontrak pihaknya bisa menaikkan harga pelayana jasa pandu dan tunda kapal.
“Kita harus pintar-pintar efisiensi operasional, agar tetap untung. Mulai pekan ini, kita melayani pandu dan tunda kapal di utara (Perairan Bojonegara),” terangnya.
Kata Willy, pelayanan jasa dan pandu tunda kapal di Perairan Bojonegara, pihaknya melalulan kerjasama operasi (KSO) dengan perusahaan swasta.
Sistem keuntungan yang didapatkan 80 persen untuk pemilik kapal dan 20 persen untuk PT PCM.
Baca Juga: Booyah Ramadhan, Ini Kode Redeem FF Free Fire 13 April 2022 Terbaru, Klaim Skin dan Diamond Gratis
“Izinnya dari kita (PCM). Kapal, operasional termasuk solar, nahkodanya, maintenance semua itu ditanggung pemilik kapal, jadi wajar mereka lebih besar, tapi kita juga untung,” terangnya.
Willy menambahkan, keuntungan PT PCM kemungkinan menurun akibat melonjaknya harga minyak dunia.
“Keuntungannya berkurang, lumayan lah cukup signifikan, masih untung yang jelas, kalau Januari, Februari sebulannya Rp 2 miliar untungnya, kalau Maret saya lihat dulu karena baru closing,” tuturnya.
Komisaris PT PCM Syafrudin meminta PT PCM agar lebih jeli dalam mengeluarkan biaya operasional.
Baca Juga: Pemdes Serdang Genjot Vaksinasi Booster, Pelayanan Hingga Dini Hari
Sebab, kenaikan harga solar untuk operasional PT PCM tidak bisa dibarengi dengan kenaikan harga untuk pelayanan kepada pelanggan PT PCM.
“Kenaikan harga solar tidak bisa dibebankan ke pelanggan, ini jadi masalag juga, mudah-mudahan harga minyak dunia segera turun,” harapnya.
Syafrudin juga belum bisa memastikan apakah keuntungan PT PCM akan berkurang, sehingga deviden yang disumbangkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon juga berkurang.
“Bisnis ini serba ketidakpastian, siapa tahu harga solar ke depan turun, keuntungan PT PCM bisa semakin meningkat,” tuturnya.***



















