BANTENRAYA.COM– Pengusaha asal Jepang dari PT Kyotsu Toshimasa Nagahura mendatangi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Wahana Danau Indah di Desa Labuan, Kecamatan Mancak.
Kedatangannya ke LPK tersebut untuk mencari tenaga kerja yang siap bekerja di Jepang.
BACAJUGA:
Kepala LPK Mancak Ifa Mastufa mengatakan, kedatangan pengusaha asal Jepang tersebut membawa angin segar bagi warga Kabupaten Serang yang ingin bekerja di luar negeri.
“Jadi pengusaha asal Jepang tersebut merupakan kawan baik dari Wakil Walikota Cilegon (Fajar Hadi Prabowo-red). Mereka membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia untuk bekerja di Jepang,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan merupakan tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus seperti mengemudi dan ahli pergudangan.
BACA JUGA : Jelang Keberangkatan ke Jepang untuk Bekerja, 35 Warga Kota Cilegon Dikarantina 6 Bulan
“Jadi kita siapkan tenaga kerja yang dibutuhkan. Namun ada beberapa yang harus disesuaikan dan menjadi persyaratan seperti halnya pekerja harus memiliki SIM (surat izin mengumudi) sesuai ketentuan yang ada di sana,” katanya.
Tufah menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan tersebut pihaknya akan berupaya melatih para calon tenaga kerja sehingga memiliki sertifikasi yang baik.
“Kita tidak asal-asalan memberangkatkan orang, kita latih dulu skillnya termasuk bahasanya. Karena perusahaan itu mewajibkan karyawannya lancar berbahasa Jepang,” ungkapnya.
Untuk gaji yang didapatkan ketika bekerja di perusahaan asal Jepang, Tufah menyebut lumayan sangat besar karena bisa tembus di angka Rp40 juta per bulan.
“Kalau gaji sopir di kita (Indonesia) paling Rp8 juta per bulan, kalau di Jepang bisa berkali-kali lipat bahkan sampai Rp40 juta. Jadi bisa dikatakan peluang kerja di Jepang itu lebih besar,” paparnya.
Pihaknya juga berkomitmen untuk menciptakan tenaga-tenaga kerja yang handal supaya bisa memberangkatkan tenaga kerja yang profesional.
BACA JUGA : Membanggakan! CMBBS Raih Medali Silver di JDIE Jepang
“Kita tidak akan berangkatkan sebelum tenaga kerja itu punya keahlian, karena kita tidak ingin membuat masyarakat sengsara,” tuturnya. (***)
