BANTENRAYA.COM – Hari ini, Sabtu, 25 Oktober 2025 wartawan senior Andreas Harsono akan memberikan pelatihan jurnalistik untuk anak muda Banten.
Kegiatan akan berlangsung di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Andreas Harsono merupakan pendiri majalah Pantau yang pernah menerima beasiswa Nieman Fellowship on Journalism, Universitas Harvard, pada tahun 1999.
“Kursus ini dirancang buat anak muda, kisaran 18-20 tahun, dilakukan lima pertemuan, setiap hari Sabtu, 25 Oktober sampai 22 November 2025, pukul 09.30-11.30 di Museum Multatuli, Rangkasbitung,” tulis Andreas dalam blog pribadinya.
BACA JUGA: KUA PPAS Molor, APBD Kota Cilegon 2026 Berpotensi Terlambat Hingga Mengancam Gaji ASN
Penulis buku “Agama” Saya Adalah Jurnalisme ini akan mengajari para peserta pelatihan tentang jurnalisme.
Mulai dari belajar wawancara, belajar riset dan belajar verifikasi agar bisa menulis pendek.
Pekerjaan rumah yang akan menjadi tugas para peserta yaitu melakukan riset, wawancara, liputan di lapangan, serta membuat profil seseorang.
Pada sesi pertama ini akan dibahas tentang elemen jurnalisme yang ditulis Bill Kovach dan Tom Rosenstiel.
Berikut adalah silabus pelatihan yang akan diisi Andreas Harsono.
SILABUS
SESI 1 – 25 Oktober 2025 — ELEMEN JURNALISME
Perkenalan, pembicaraan silabus dan membahas “Sepuluh Elemen Jurnalisme” dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel.
Bacaan: “Sembilan Elemen Jurnalisme” dan “Internet, verifikasi, jurnalisme dan demokrasi” (elemen kesepuluh dalam jurnalisme).
SESI 2 – 1 November 2025 — TEKNIK WAWANCARA
Teknik wawancara dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh International Center for Journalists. Peserta melakukan praktik wawancara di depan kelas.
Bacaan: ”Ten Tips For Better Interview” (www.ijnet.org)
Pekerjaan rumah: Wawancarailah seseorang lalu buatlah satu deskripsi pendek, sekitar 200-500 kata. Gali tentang suka dan duka orang tersebut. Cari hal yang memancing emosi dari kehidupan sumber sobat. Ia akan dibacakan depan kelas minggu depan. Mohon dibuatkan fotokopi sesuai jumlah peserta.
SESI 3 – 8 November 2025 — PERKAKAS MENULIS
Tak ada hukum dalam menulis. Namun menulis punya perkakas, tepatnya 50 buah, belakangan jadi 55, terbagi dalam empat bagian besar, menurut Roy Peter Clark dari Poynter Institute
Bacaan: Bila biasa, atau sedang belajar menulis dalam bahasa Inggris, milikilah buku Writing Tools karya Clark.
Pekerjaan rumah: Pakai Google dan risetlah soal mengapa rata kiri lebih baik buat mata daripada rata kiri-kanan. Lanjutan dari pekerjaan rumah lalu. Pekerjaan rumah akan difotokopi sesuai kebutuhan kelas agar setiap peserta mendapatkan selembar. Ia akan dibacakan depan kelas.
SESI 4 – 15 November 2025 — PIRAMIDA TERBALIK
Piramida terbalik adalah struktur tulisan yang paling biasa dipakai buat menulis berita. Setiap wartawan pasti dilatih menulis dengan model piramida terbalik. Ia juga dipakai dalam siaran pers. Kuncinya, 5W 1H (what, where, who, when, why, how).
Bacaan: “Menulis Siaran Pers dengan Piramida Terbalik”
Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah berita atau siaran pers soal Museum Multatuli. Bacalah website mereka. Buat riset soal apa yang menarik diberikan dari museum ini. Ia akan dibacakan minggu depan dalam kelas.
SESI 5 – 22 November 2025 — FEATURE
Feature dimulai oleh sebuah alinea yang memancing rasa ingin tahu pembaca. Lalu ibarat kail, ia mengiming-imingi si ikan (pembaca) untuk terus mengejar mata kail. Ada bagian yang penting –termasuk statistik, teori, argumentasi— yang mungkin kurang enak dibaca, ditaruh di bagian tengah. Ia diakhiri dengan upaya menjawab rasa ingin tahu tersebut di ekor feature.
Bacaan: “The Death of Sukardal” karya Goenawan Mohamad. “Feature: Ibarat Menggoreng Telur Mata Sapi” karya Andreas Harsono. ***















