BANTENRAYA.COM – Pembangunan kawasan industri di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang dinilai bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka pengangguran di Kota Serang.
Sebab pembangunan kawasan industri di Kelurahan Sawah Luhur bisa menambah lapangan pekerjaan di Kota Serang.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang Mochammad Poppy Nopriadi.
BACA JUGA: Banyak Titik Sulit Dijangkau, Damkar Cilegon-Industri Bangun Pos Siaga di Ciwandan
Poppy Nopriadi menjelaskan, angka pengangguran di Kota Serang tahun kemarin lebih dari 25 ribu jiwa.
“Tahun 2024 itu angka pengangguran di Kota Serang 26.686. iya kalau kategori angka pengangguran ya usia produktif,” ujar Poppy, kepada Bantenraya.com, Senin 15 September 2025.
Ia mengatakan keberadaan kawasan industri itu bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Serang, namun untuk jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Poppy belum tahu karena belum tahu perusahaan apa yang akan membuka investasi.
BACA JUGA: Usaha Tambak Udang di Lebak terganggu Isu Radioaktif, Pengusaha Pastikan Hasil Panen Aman
“Kalau disebut bisa mah bisa, cuman saya tidak tahu angka signifikannya seperti apa. Karena saya tidak tahu yang dibutuhkan oleh perusahaan yang ada di situ itu,” tuturnya.
“Perusahaannya perusahaan apa, yang dibutuhkan tenaga apa, lulusan apa, punya kompetensi apa yang dibutuhkan, lulusan apa, punya keterampilan apa,” ungkapnya.
“Nah orang-orang itu ada tidak di Kota Serang sesuai basic kompetensi seperti yang dibutuhkan perusahaan. Jadi perlu dilihat dulu perusahaannya perusahaan apa, bergeraknya di bidang apa,” jelas dia.
SDM Harus Siap Sambut Kawasan Industri Sawah Luhur
Poppy berharap kehadiran kawasan industri Sawah Luhur bisa menambah lapangan pekerjaan di Kota Serang khususnya untuk warga Kota Serang.
Akan tetapi dengan catatan warga Kota Serang juga harus mempersiapkan kompetensinya, keterampilannya, agar sesuai dengan kebutuhan oleh perusahaan yang bersangkutan.
“Tidak bisa mengaku-ngaku sebagai orang Kota Serang tapi pas ditanya pendidikannya tidak jelas. Apalagi kalau industri-industrinya berat seperti kimia itu kan tidak bisa sembarang merekrut orang,” tandasnya. ***

















