BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang berencana membeli dua mesin insinerator (pembakar sampah).
Pembelian mesin insinerator itu untuk memusnahkan sampah dengan cara membakar, sehingga mengurangi volume sampah secara signifikan.
Rencana pembelian mesin insinerator itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Farach Richi.
Farach Richi mengatakan, pihaknya merencanakan untuk membeli dua mesin insinerator, namun pihaknya melihat kemampuan Pemkot Serang.
“Direncanakan. Tapi kita disurvei dengan kemampuan keuangan daerah, dan kita sudah menyampaikan ini ke TAPD maupun Badan Anggaran rencananya 2026, mudah-mudahan ini direalisasikan,” ujar Farach, kepada Bantenraya.com, Minggu 14 September 2025.
Ia menjelaskan, rencana pembelian dua mesin insinerator itu untuk membakar sampah, sehingga menekan volume sampah di Kota Serang.
“Jadi semuanya nggak akan berakhir ke TPAS Cilowong. Jadi beban TPAS Cilowong turun,” jelas dia.
BACA JUGA : Suara Terdengar Hingga Jarak 2 Kilometer, BPBD Pasang Enam Sirine Peringatan Tsunami
Farach memperkirakan harga satu mesin insinerator cukup mahal.
“Harganya mahal. Kalau di katalog rata-rata hampir di atas antara Rp 800 juta ke atas ya,” ucapnya.
Ia menuturkan, rencana pembelian mesij insinerator itu murni insiatif Pemkot Serang.
“Hasil inisiatif dari Pemkot dan itu yang sudah memenuhi kualifikasi dari kementerian LH hasil dari asapnya itu,” tutur Farach.
Rencananya dua mesin insinerator itu akan ditempatkan di Citra Gading, Kelurahan Cipocok Jaya, dan di Sepang, Kelurahan Sepang.
BACA JUGA : Tak Hanya Jadi Guru, Ini Ragam Prospek Kerja Sarjana Pendidikan
Dipilih dua tempat itu bukan karena volume sampahnya banyak bukan. Karena TPS3R nya di sana sudah siap. Kita ngajuin tiga sih sama Walantaka, jadi berdasarkan satu kecamatan satu. Inginnya sih satu kelurahan satu cuma kan mahal,” terang dia.
Farach menuturkan, volume sampah yang diproses melalui mesin insinerator tidak terlalu besar, hanya saja mesin insinerator itu dapat mengurangi beban volume sampah yang diangkut di TPAS Cilowong.
“Penurunannya satu sampai lima ton per hari. Kan kapasitasnya kecil,” tuturnya.
Ia menyebutkan, volume sampah di Kota Serang mencapai 340 ton per hari.
“Kan itu kalau misalnya jam kerja. Kalau 24 jam, cuma kita nanti usahakan kapasitasnya akan lebih ditingkatkan lagi. Bahkan sampai bisa 10 ton,” tandas Farach. (***)

















