BANTENRAYA.COM – Sebanyak 40 duta keselamatan berkendara Astra Honda mengikuti kalibrasi kemampuan dalam mengampanyekan keselamatan berkendara Yayasan Astra Honda Motor (AHM).
Para peserta terdiri dari duta Safety Riding Lab (SRL) dan figur guru pendidikan anak usia dini (PAUD) hadir dalam gelaran Safety Riding Camp (SRC).
Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan, Safety Riding Camp bukan sekadar kompetisi namun investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia, terutama dalam memberikan pengalaman berkendara yang aman dan menyenangkan untuk masyarakat.
“Kami meyakini jika menjalankan budaya keselamatan berkendara butuh sinergi yang kuat. Kami berkolaborasi dengan duta dan figur keselamatan berkendara dari berbagai kalangan untuk mengembangkan budaya keselamatan berkendara dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh para pengguna jalan raya di Indonesia,” ujar Muhib.
Baca Juga: Pedagang Kaki Lima Nilai Penertiban Relokasi di Pasar Kranggot Cilegon Tak Efektif
Merujuk data Yayasan AHM, SRC yang diselenggarakan pertama kali pada 2017 telah mengedukasi sekitar 80.000 penerima manfaat dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, instansi pemerintah maupun swasta.
“Para figur etika keselamatan berkendara juga telah berbagi ilmu dalam mengedukasi sekitar 35.000 usia 4 – 9 tahun terkait dasar-dasar keselamatan berlalu lintas melalui rambu-rambu lalu lintas, media praktik berupa sepeda push bike dan edukasi melalui permainan ular tangga,” paparnya.
Peserta dipilih melalui proses seleksi regional yang diikuti oleh 144 peserta. Sebelum melaju ke tingkat nasional, ratusan peserta tersebut beradu keterampilan dalam mengkampanyekan keselamatan berkendara melalui saluran komunikasi media sosial.
“Seluruh pelatihan dan kalibrasi langsung diberikan oleh para Instruktur Safety Riding Astra Honda yang telah tersertifikasi Astra Honda License Instructor (AHLI),” imbuh Muhib.
Selain kemampuan dan memberikan pelatihan berkendara, para peserta juga dilatih dan ditantang dalam kreativitas mengkampanyekan keselamatan berkendaraan di media sosial.
Baca Juga: Harapan Besar Menteri Agama untuk Banten Soal Toleransi Beragama: Di Sini Lahir Banyak Ulama
Karya terbaik dipilih berdasarkan kreativitas, kekuatan pesan, jangkauan dampak yang dihasilkan dari masing-masing karya, serta kinerja kampanye keselamatan berkendara selama periode tahun 2024-2025.
“Saya bersyukur mendapat pengalaman luar biasa ini. Saya belajar banyak, mulai dari teknik berkendara yang aman hingga cara menyampaikan pesan keselamatan dengan cara yang menyenangkan. Saya siap menjadi generasi yang menginspirasi ke sekolah dan lingkungan saya,” kata Gede Esa Jaya Nugraha, pemenang SRC 2025 sekaligus duta SRL sekolah SMAN Bali Mandara.***



















