CILEGON, BANTEN RAYA- Krakatau International Port Pelabuhan milik PT Krakatau Bandar Samudera yang terletak di Cigading, Kota Cilegon, menargetkan kunjungan kapal sebanhak 5.000 unit per tahun dalam pada 2026 mendatang. Saat ini, kunjungan kapal di Pelabuhan milik anak usaha PT Krakatau Steel hanya sekitar 800 unit dalam setahun.
Direktur Utama (Dirut) PT KBS Akbar Johan mengatakan, saat ini Krakatau International Port dalam setahun dikunjungi sekitar 800 kapal. Pada 2026 mendatang, targetnya dalam setahun ada 5.000 kapal yang sandar di Pelabuhan milik PT KBS ini.
“Target itu bertahap, pada 2022 mendatang 1.500 kapal. Pada 2023 sebanyak 2.300 kapal. Pada 2024 sebanyak 3.100. Pada 2025 sebabyak 4.000 kapal dan pada 2026 mendatang sebanyak 5.000 kapal per tahun,” kata Akbar saat di Media Gathering PT KBS, Selasa (10/8/2021).
Dikatakan Akbar, kunjungan kapal dengan jumlah yang ditargetkan tersebut dinilai ideal. Sebab, saat ini per tahun ada sekitar 53.000 kapal yang melintas di Perairan Selat Sunda. “Sangat rasional jika dsri 53.000 kapal yang melintas di Perairan Selat Sunda, sebanyak 5.000 kapal bisa sandar di dermaga kami,” kata pria yang juga menjadi pengurus di DPP Kadin Indonesia.
Kata Akbar, dalam menarik kapal-kapal agara sandar di Dermaga Krakatau International Port, pihaknya terus meningkatkan pelayanan. Saat ini, pihaknya mulai membangun bunker sebagai salah satu tempat penyimpanan barang. Smart service terus ditingkatkan. “Tempat docking (perbaikan-red) kapal juga nanti akan kami siapkan. Waktu layanan juga ditingkatkan, agar kapal saat sandar tidak terlalu lama,” ucapnya.
Akbar juga mengaku tidak menutup kemungkinan membuka pelabuhan terintegrasi dengan pelabuhan lain di Provinsi Banten. Apalagi, saat ini PT KBS menjadi salah satu perusahaan subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur.
Saksikan Podcast Meja Redaksi di Banten Raya Channel
“Dengan semakin besarnya pendapatan ke depan, tentu sumbangan pajak akan semakin tinggi, CSR (Corporate Social Responsibility) dan serapan tenaga kerja semakin tinggi, banyak keuntungannya,” tuturnya.
Selain menjalankan bisnis kepelabuhanan, Akbar mengaku akan membuka bisnis-bisnis baru sebagai pendukung jasa kepelebuhanan. Saat ini, pihaknya juga telah memunyai anak perusahaan yang mendukung operasional pelabuhan.
“Kami juga memunyai jasa pandu dan tunda kapal di Jakarta Utara, Jepara dan Dumai,” paparnya. (gillang)
















